Saat Natal, Tokyo berhiaskan Cahaya dan Hiasan Jika Anda memiliki pasangan orang Jepang, Anda mungkin bertanya-tanya dan sulit memahami mengapa Natal di sini ditujukan untuk para pasangan dan bukan untuk dirayakan bersama keluarga. Anda juga barangkali sulit untuk memahami mengapa acara keagamaan ini begitu sangat dihormati di Jepang, padahal negara ini tidak mengakui Natal sebagai hari libur dan 57% penduduknya mengaku diri mereka ‘tidak berhubungan dengan Agama’ menurut jajak pendapat Gallup. Namun, Jepang dapat dikatakan cukup bernuansa Natal dan barangkali Jepang lah Negara yang merayakan Natal dengan jangka waktu lebih lama dari negara lain. Perayaan Natal dimulai sejak awal November dan berakhir hingga akhir Februari. Bukannya mendengar lagu-lagu Natal, atau merasakan manisnya aroma anggur, Anda justru akan melihat bola lampu di mana-mana. Di Tokyo saja, terdapat sekitar enam puluh titik penerangan illumination dengan jutaan bola lampunya dalam satu titik. Jangan sampai kehilangan momen ini. Jika Anda berjalan di Omotesando yang terkenal, jalur sepanjang 1 km dihiasi dengan sembilan puluh delapan pohon berhiaskan lampu bak mutiara melingkari batang pohon dan membuatnya bersinar terang. Titik illumination lainnya adalah Roppongi Mid-Town, dengan tema tahun ini (2014) adalah ‘The Universe’. Lihatlah lampu di halaman mal dari lantai dua mal. Hiasan cahayanya bagaikan laut yang dibentuk dari ribuan titik bola lampu berwarna biru, yang jika anda menatapnya akan tercermin bintang di mata Anda. Hiasan cahaya ini terkesan luas dan tak terbatas, yang akan membawa Anda tersesat di alam semesta ini untuk beberapa saat. Ebisu Garden Place adalah lokasi lain yang harus dikunjungi untuk melihat hiasan lampu terbesar di dunianya hingga saat ini. Di setiap Natal, terdapat kaca lampu setinggi 8.4 m yang terletak di depan restoran Perancis berbentuk kastil, yang memancarkan ribuan pelangi kecil. Di belakang Anda akan terdengar suara snapshot dari kamera ponsel dan tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk berpose. Anda barangkali masih tidak mengerti mengapa orang Jepang begitu bergairah terhadap Natal, namun Anda akan merasakan sensasi mereka. Informasi Omotesando Omotesando dicapai dari stasiun Harajuku Station menuju jalan Aoyami Street. Akses 1: JR Harajuku Station Akses 2: Omotesando Subway Station, Tokyo Metro Ginza Line , Tokyo Metro Chiyoda Line Akses 3: Meiji jingumae Subway Station, Tokyo Metro Chiyoda Line, Tokyo Metro Fukutoshin Line Jarak dari Bandara: 15 km dari bandara Haneda Airport Roppongi Midtown Akses 1: jalur kereta menuju stasiun Roppongi Subway Station, Exit 4a (Hibiya Line, Oedo Line) Akses 2: 3 menit berjalan kaki dari stasiun Nogizaka Subway Station, Exit 3 (Chiyoda Line) Jarak dari bandara: 14 km dari bandara Haneda Airport Ebisu Garden Place Akses 1: 5 menit berjalan kaki dari stasiun JR Ebisu Station, East Exit (Yamanote Line, Saikyo Line, Shonan Shinjuku Line) Akses 2: 5 menit berjalan kaki dari stasiun Ebisu Subway Station, Exit 1 (Tokyo Metro Hibiya Line) Jarak dari Bandara: 14 km dari bandara Haneda Airport Article by Eva Translation: A. A. Hadi Facebook | Share Twitter | Tweet
Makanan Konekuri House Cafe: Dimana Lama dan Baru Saling Berpadu July 03, 2015 Cobalah untuk membayangkan sesuatu hal y… Bandar Udara Saga Stasiun Saga Kota Saga Saga
Makanan DAGING SAPI SAGA: LEBIH NIKMAT MENIKMATINYA DI KIRA, SAGA! June 23, 2015 Daging sapi Saga kurang begitu terkenal … Bandar Udara Saga Stasiun Saga Kota Saga Saga